Mengenal Investasi Properti

Hello,

long time ga nulis di blog lagi. Maafkan saya yang jarang update, lg M sih, alias males, hahaha.. manusiawi donk ya.. Nah, sekarang karena kebetulan lagi belajar properti di Panangian School of Property, jadi pengen sharing jg tentang apa itu investasi properti, terutama di real property. Mari kita belajar bersama-sama yaa…

Sebelumnya pernah saya bahas tentang macam-macam aset yang dibagi dua, yaitu real assets dan financial assets. Real assets salah satunya adalah real property. Mari kita definisikan dulu apa itu properti..

Properti merupakan sesuatu yang dapat dimiliki, atau apa saja yang dapat dijadikan obyek kepemilikan. Nah, karena bisa berupa apa saja, yang akan kita bahas lebih detil disini yaitu real property, yaitu properti yang berupa tanah dan bangunan. Real property sendiri didefinisikan sebagai kepentingan, manfaat, dan hak-hak yang melekat pada tanah, bangunan, dan segala perbaikan & pengembangannya.

Investasi properti mirip seperti investasi pada pasar saham karena mempunyai capital gain (kenaikan harga). Selain itu, jika saham dapat memberikan dividen (bagi hasil), investasi properti dapat memberikan rental income atau pendapatan sewa. Akan tetapi, karakteristik dari kedua investasi ini sangat berbeda.

Apa sajakah pilihan investasi properti itu? Ada 7 pilihan investasi properti, antara lain:

  1. Investasi Lahan Kosong, investasi ini memberikan capital gain tapi tidak dapat menghasilkan income sewa, kecuali lahan tersebut berada di lokasi yang sangat strategis.
  2. Investasi Rumah Sewa, investasi pada rumah sewa memiliki capital gain yang lebih tinggi daripada lahan kosong dan juga dapat menghasilkan pendapatan sewa.
  3. Investasi Rumah Kos, permintaan terhadap rumah kos tergolong tinggi, terutama kawasan yang dekat dengan kampus dan perkantoran. Pendapatan sewa dari rumah kos lebih tinggi daripada rumah sewa, akan tetapi rumah kos membutuhkan manajemen sewa.
  4. Investasi Ruko/Rukan, memiliki permintaan yang tinggi, prospek bisnisnya sangat tergantung pada lokasi dimana Ruko/Rukan tersebut berada.
  5. Investasi Toko dan Kios, memiliki permintaan yang tinggi terutama di kawasan perdagangan, contohnya Tanah Abang dan Mangga Dua. Akan tetapi, jika salah memilih lokasi, harga bisa jatuh dan/atau tidak ada penyewa.
  6. Investasi Apartemen dan Kondominium, investasi ini sangat berkembang di kota besar karena minat dan kebutuhan pasar yang tinggi. memiliki tingkat pengembalian yang cukup tinggi baik dari capital gain maupun rental income.
  7. Investasi Ruang Perkantoran, capital gain dan sewa cukup tinggi tergantung pada lokasi. Investasi ini tidak begitu populer selain karena harganya yang tinggi, perkantoran sangat terpengaruh dari kondisi ekonomi dan tidak dapat ditempati layaknya rumah atau apartemen jika tidak sedang disewa.

Dalam berinvestasi properti, ada gimmick yang sangat terkenal, yaitu 3L, Lokasi, Lokasi, Lokasi! Hal ini sangat benar, karena lokasi yang prospektif dan strategis dapat memberikan tingkat pengembalian (capital gain & rental income) yang tinggi.

Sekarang, karena banyaknya properti yang dijual dengan cara pre-selling project, atau dijual sebelum dibangun, maka selain 3L, calon pembeli juga harus memperhatikan 3D, Developer, Developer, Developer! Reputasi dari developer juga sangat penting untuk diperhatikan. Jangan sampai Anda membeli rumah/ruko/apartemen yang pada pertengahan pembangunan mengalami kemacetan dan akhirnya tidak terselesaikan. Itu sebabnya, harga properti dari developer-developer besar mengalami kenaikan yang cukup fantastis, karena reputasi baik yang mereka bangun berpengaruh juga pada kepercayaan pasar sehingga nilai properti mereka meningkat terus, contohnya properti yang dibangun oleh Ciputra, Summarecon, dan Agung Podomoro.

Nah, setelah mengenal investasi properti, ada yang tertarik untuk berinvestasi di bidang properti? Don’t forget to do your homework before investing yaa.. Goodluck!!